Jumat, 25 Maret 2011

Pergerakan Mahasiswa

Oleh : Mizaro Alifsyar

Mahasiswa sebagai insan intelektual  yang menduduki lapisan kedua dalam masyarakat. Lapisan pertama adalah rakyat sipil dan lapisan ketiga dalam hal ini adalah pemerintah. Mahasiswa memiliki peran sebagai penghubung dari kedua lapisan ini. Ilmu, non-political importance membuat mahasiswa menjadi insan yang berpenglihatan luas dalam memandang dan mengkritisi segala persoalan bangsa ini dan segala kebijakan yang ada untuk kepentingan rakyat. Belajar dari sejarah, perubahan-perubahan besar bangsa ini dimulai oleh mahasiswa. Tahun ’45 perjuangan yang dilakukan oleh Bung Karno dibantu oleh mahasiswa Stovia, berakhirnya rezim Soeharto dipelopori mahasiswa-mahasiswa yang merasakan bahwa rakyat tertekan dan terotorisasi dalam negaranya sendiri. Pergerakan mahasiswa penting untuk control sosial dalam suatu bangsa terhadap pemerintahnya. Mahasiswa Indonesia harus memiliki cara yang relevan dan intelek dalam pergerakannya.
Kenapa harus mahasiswa? Mahasiswa memiliki bekal berupa ilmu untuk memahami fenomena-fenomena yang ada dalam suatu bangsa dan dapat menjelaskannya secara ilmiah sesuai bidang keilmuan mereka terhadap masyarakat dan lingkungannya sehingga masyarakat dapat memahami suatu fenomena itu baik atau buruk, menguntungkan atau merugikan sehingga masyarakat tidak lagi mudah ditunggangi oleh kepentingan politik kelompok tertentu. Pergerakan mahasiswa dapat dipahami dalam arti luas. Pergerakan mahasiswa zaman rezim Soeharto, zaman tuntutan mahasiswa terhadap reformasi, aksi bakar ban, turun ke jalan, dan blokade lalu lintas sudah tidak lagi menjadi pergerakan mahasiswa yang relevan untuk masa kita sekarang. Aksi seperti ini bisa saja relevan setelah adanya kajian, pemahaman yang sekiranya aksi turun ke jalan dirasa perlu, namun tetap posisinya harus menjadi last option bagi konteks pergerakan mahasiswa. Mahasiswa sebagai kaum intelektual bukan lah tipe masyarakat yang langsung turun ke jalan untuk menyuarakan suara mereka yang belum tentu mereka pahami apa yang mereka bela dan suarakan. Sudah barang tentu mahasiswa mengkaji terlebih dahulu permasalahan yang ada sesuai dengan ilmu yang mereka miliki, pahami, dan jangan sampai seorang mahasiswa tidak memiliki argument yang kuat dan pemahaman saat mereka melakukan aksi dalam pergerakan mahasiswa.                Bergeraklah sebagai insane intelek sebagai pilihan-pilihan awal dengan melalui tulisan di media massa, memberikan penyuluhan dalam masyarakat tentang fenomena-fenomena bangsa ini, dan mengajar karena Bung Karno dan tokoh nasiona kita lainnya memulai perjuangannya dengan mengajar, tentu saja mengajar disini memiliki arti dan cakupan yang luas. Ajarkan bangsa ini dan cerdaskan bangsa ini.               
Mahasiswa memiliki kelebihan tersendiri, yaitu mata yang masih jernih yang belum tertutup berbagai  kepentingan tertentu yang menjadikannya munafik dalam membedakan mana yang baik dan mana yang benar. Mereka masih muda, cerdas, dan tidak terikat kepentingan politik tertentu sehingga ideaqlisme mereka terjaga. Mahasiswa pada masa kita sekarang, sepatutnya tidak lagi melakukan pergerakan dengan cara-cara dramatis seperti layaknya image yang timbul di masyarakat tentang apa itu pergerakan mahasiswa. Bagi kaum intelektual ini, langkah yang relevan harus lebih ditujukan pada pergerakan lewat media massa dengan tulisan, melakukan penyuluhan terhadap masyarakat, dan langkah lainnya yang sifatnya menyadarkan masyarakat Indonesia dan membuka mata mereka terhadap segala fenomena kebijakan pemerintah yang ada, bukan dengan aksi “Chaotic” di jalan-jalan. Mahasiswa sebagai ujung tombak kebangkitan bangsa ini. Bangsa ini tidak lumpuh,  tidak juga mati. Bangsa ini hanya tertidur dan menunggu untuk dibangunkan. Mahasiswa bangunkan bangsa kita tercinta dari tidur panjangnya untuk mencengkram dunia.

1 komentar:

  1. bet365 bet365 dafabet dafabet 우리카지노 우리카지노 188bet 188bet 카지노사이트 카지노사이트 fun88 soikeotot fun88 soikeotot クイーンカジノ クイーンカジノ 카지노사이트 카지노사이트 ラッキーニッキー ラッキーニッキー 3

    BalasHapus